Pendahuluan
Artikel ini menyajikan data-data esensial mengenai Desa Sukahaji, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan pada bulan Mei 2025. Data yang terkumpul memberikan gambaran yang komprehensif tentang kondisi akses dan fasilitas dasar di desa, yang menjadi landasan penting bagi perencanaan dan evaluasi program pembangunan desa ke depan.
Pendataan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah desa untuk menyusun informasi yang akurat dan terbarukan, yang juga menjadi komponen vital dalam Indeks Desa Membangun (IDM). Dilaksanakan oleh seorang perangkat desa, Bapak Mimin Hapsanudin, data ini mencerminkan kondisi riil di lapangan pada tahun 2025. Hasil ini menjadi potret penting yang menunjukkan kemajuan Desa Sukahaji dalam penyediaan infrastruktur dasar, yang merupakan hak mendasar bagi setiap warga dan pondasi untuk kemajuan lebih lanjut di berbagai sektor kehidupan.
Akses Listrik di Desa
Ketersediaan dan kualitas layanan listrik adalah indikator kunci kemajuan dan kesejahteraan suatu wilayah. Berdasarkan pendataan, Desa Sukahaji telah mencapai tingkat elektrifikasi yang sangat tinggi, yang menunjukkan komitmen kuat terhadap pemenuhan kebutuhan energi masyarakat.
-
Jumlah Rumah Terakses Listrik: Total 1.780 unit rumah di Desa Sukahaji sudah memiliki akses terhadap listrik. Angka ini mencerminkan keberhasilan program elektrifikasi yang dijalankan oleh pemerintah desa dan dukungan dari pemerintah pusat, memastikan hampir seluruh rumah tangga dapat menikmati fasilitas penerangan yang memadai. Akses listrik yang merata ini secara langsung berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup, memungkinkan aktivitas belajar-mengajar di malam hari, dan menopang kegiatan ekonomi rumahan.
-
Penyedia Layanan: Mayoritas rumah, yaitu 1.687 unit, dilayani oleh PT. PLN, yang merupakan penyedia utama energi listrik di Indonesia. Keandalan pasokan PLN menjadi pilar utama dalam mendukung aktivitas harian warga, mulai dari penggunaan alat elektronik, penerangan, hingga operasional bisnis mikro, seperti pengolahan hasil pertanian atau kerajinan tangan. Selain itu, 93 rumah lainnya mendapatkan pasokan listrik dari sumber non-PLN. Keberadaan sumber energi alternatif ini menunjukkan inisiatif mandiri dari masyarakat atau kelompok usaha, yang dapat menjadi model bagi pengembangan energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga surya skala kecil di masa depan. Hal ini juga mencerminkan resiliensi masyarakat dalam mencari solusi untuk kebutuhan energi mereka.
-
Durasi Layanan: Layanan listrik di desa ini beroperasi setiap hari, 24 jam sehari. Ketersediaan listrik yang stabil dan berkelanjutan ini sangat krusial, tidak hanya untuk kenyamanan hidup, tetapi juga untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di malam hari, operasional bisnis mikro, dan pemanfaatan teknologi informasi di tingkat rumah tangga. Stabilitas pasokan listrik ini menjadi faktor penentu dalam menarik investasi kecil dan mendorong pertumbuhan industri rumahan, serta meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
Jaringan Telekomunikasi dan Ketersediaan Sinyal
Dalam era digital, akses terhadap telekomunikasi menjadi kebutuhan vital yang setara dengan infrastruktur dasar lainnya. Data pendataan menunjukkan bahwa Desa Sukahaji memiliki cakupan telekomunikasi yang luas, memfasilitasi konektivitas yang kuat antarwarga dan dengan dunia luar.
-
Akses Telepon dan Internet: Ketersediaan akses telepon dan internet telah mencakup sebagian besar wilayah desa. Infrastruktur ini memungkinkan warga untuk berkomunikasi dengan keluarga di luar daerah, mengakses informasi penting, dan menggunakan berbagai layanan digital yang relevan dengan kehidupan modern. Kehadiran akses internet, khususnya, membuka peluang baru bagi desa untuk berkembang, mulai dari pemasaran produk lokal melalui platform media sosial hingga akses terhadap pendidikan dan pelatihan daring.
-
Ketersediaan Sinyal Seluler: Sinyal seluler dari berbagai operator utama dapat diterima dengan baik di seluruh wilayah desa, yang meliputi:
-
Telkomsel
-
Indosat
-
XL
-
Axis
-
Smartfren
Ketersediaan sinyal dari berbagai provider ini memberikan warga kebebasan untuk memilih layanan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka. Sinyal yang kuat memastikan kelancaran komunikasi, baik untuk panggilan suara maupun data, yang merupakan penunjang utama bagi ekonomi digital dan interaksi sosial. Cakupan yang merata juga mendukung layanan pemerintah desa, seperti pelayanan administrasi dan pengaduan yang dilakukan secara digital, sehingga memangkas birokrasi dan meningkatkan efisiensi.
Kesimpulan dan Implikasi Pembangunan
Berdasarkan data yang ada, dapat disimpulkan bahwa Desa Sukahaji memiliki infrastruktur dasar yang kuat, terutama dalam hal akses listrik dan telekomunikasi. Tingginya cakupan listrik dan sinyal seluler menunjukkan bahwa desa ini berada pada jalur yang tepat untuk mewujudkan kemandirian dan konektivitas digital.
Informasi ini menjadi bekal berharga bagi Pemerintah Desa Sukahaji untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, memprioritaskan pembangunan, dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat. Ketersediaan infrastruktur ini menjadi fondasi yang kokoh untuk pengembangan program-program lebih lanjut, seperti pelatihan literasi digital, pemberdayaan UMKM berbasis daring melalui platform e-commerce, dan peningkatan layanan publik elektronik. Dengan demikian, Desa Sukahaji siap menghadapi tantangan era digital dan memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk kemajuan warganya, menuju desa yang lebih sejahtera, terhubung, dan berdaya saing.